Ketua Umum
Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam M Arief Rosyid Hasan mengungkapkan
pihaknya akan mengerahkan seluruh kader HMI untuk melakukan aksi unjuk rasa
besar-besaran pada Rabu (20/5/2015) sebagai peringatan gerakan reformasi.
Rencana itu tak akan berubah meski dirinya bersama alumni lintas perguruan
tinggi diundang Presiden Joko Widodo pada Senin (18/5/2015) malam ini.
"Saya
kira nggak (berubah), kita jamin itu. Kami akan
tetap menyerukan kader seluruh Indonesia untuk melakukan demo," ujar Ketua
Umum PB HMI M Arief Rosyid Hasan usai bertemu Jokowi di Istana Negara.
Rosyid
mengungkapkan ada tiga hal utama yang akan diangkat dalam aksi unjuk rasa yakni
terkait politik, ekonomi, dan pemuda. Di bidang politik, Rosyid menyatakan HMI
akan menyerukan soal adanya "penumpang gelap" di sekeliling Jokowi.
Selain itu,
HMI juga akan menyoroti soal ekonomi terkait dengan kebijakan melepaskan harga
bahan bakar minyak ke pasar. HMI berpendapat bahwa langkah itu sama saja
mengabaikan masyarakat menengah ke bawah.
"Ketiga,
soal pengarustamaan pemuda. Ini yang langsung direspon Jokowi. Jokowi
menyatakan akan buat forum resmi untuk berdialog dengan pemuda," ucap dia.
Rosyid
memperkirakan peserta aksi unjuk rasa pada 20 Mei mendatang mencapai ribuan
orang. Nantinya, HMI bergabung de
ngan badan eksekutif mahasiswa berbagai daerah
untuk turun ke jalan. Mereka menyatakan akan menjadi garda terdepan sebagai
pengawal jalannya pemerintahan yang demokratis.
Sebelumnya,
beredar informasi secara berantai akan aksi unjuk rasa besar-besaran di Jakarta
pada 20 Oktober. Selain peringatan reformasi, pesan itu juga menyisipkan isu
pelengseran Jokowi yang dianggap gagal memperbaiki kondisi perekonomian menjadi
lebih baik.
Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2015/05/18/23463261/Setelah.Diundang.Jokowi.HMI.Nyatakan.Tetap.Turun.ke.Jalan.pada.20.Mei
0 comments:
Post a Comment