A.
Makna Agama
Bagi penganut Islam, agama adalah ketundukan kepada. Memeluk Islam
artinya menaati kehendak Allah dengan setia. Konsekwensinya, tidak akan
menyembah illah atau wujud lain yang dipertuhankan karena Allah itu satu dan
tidak tertandingi oleh kuasa apapun lainnya.
Bagi penganut hindu, agama merupakan panggilan memenuhi dharma, tugas
atau kewajiban suci yang harus diamalkan.
Bagi penganut Budha, agama merupakan panggilan mewujudkan dharma,
tetapi yang merupakan dasar dan tata tertib yang mengatur, baik keseluruhan
alam semesta maupun kehidupan individu dalam masyarakat, yang harus dijunjung
tinggi dan ditaati, yang sifatnya alami karena tidak diciptakan oleh siapapun.
Dari pengertian yang telah dijabarkan, dapat kita simpulkan bahwa
agama adalah sebuah ketundukan jiwa (kepercayaan) yang harus dijunjung tinggi
sesuai kepercayaan masing-masing individu, juga terikat dengan berbagai aturan
yang menjadi doktrin bagi penganutnya untuk mencapai hakikat kehidupan.[1]
B.
Makna Perubahan Sosial
dan Ruang Lingkupnya
Perubahan diartikan sebagai suatu hal atau keadaan berubah,
peralihan dan pertukaran.[2] Dengan demikian perubahan
adalah sebuah proses yang mengakibatkan keadaan sekarang berbeda dengan keadaan
sebelumnya, karena mengalami perubahan atau pertukaran. William F.Ogburn
memberi batasan terhadap makna perubahan social hanya pada unsure-unsur
kebudayaan.[3]
Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan social adalah perubahan dalam
struktur masyarakat. Misalnya dengan timbulnya organisasi buruh dalam
masyarakat kapitalis, terjadi perubahan-perubahan hubungan antara buruh dan
majikan, selanjutnya perubahan-perubahan organisasi ekonomi dan politik.[4]
Perubahan memiliki aspek yang luas, termasuk didalamnya yang
berkaitan dengan nilai, norma, tingkah laku, organisasi social, lapisan social,
kekuasaan, wewenang dan intraksi sosial. Menurut Koenjaraningrat perubahan
sosial itu sendiri mencakup nilai-nilai yang bersifat material maupun budaya
tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian masayarakat adalah
kelompok social yang mendiami suatu tempat. Istilah social itu sendiri
dipergunakan untuk menyatakan pergaulan serta hubungan antara manusia dan
kehidupannya, hal ini terjadi pada masyarakat secara teratur, sehingga cara
hubungan ini mengalami perubahan dalam perjalanan masa, sehingga membawa pada
perubahan masyarakat.[5]
Perubahan adalah proses sosial yang dialami oleh masyarakat serta
semua unsur-unsur budaya dan system social, dimana semua tingkatan kehidupan
masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal
meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya dan system social lama kemudian
menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan system
social baru.[6]
Sebagaimana telah diaungkapkan diatas perubahan itu adalah sebagai suatu hal
atau keadaan berubah, peralihan dan pertukaran, maka perubahan itu sendiri
terjadi membutuhkan sebuah proses sehingga akan mengakibatkan terjadinya
perubahan social. Dengan demikian perubahan adalah suatu proses yang
mengakibatkan keadaan sekaran berbeda dengan keadaan sebelunya.
Proses perubahan masyarakat pada dasarnya merupakan perubahan pola
prilaku kehidupan dari seluruh norma-norma sosial yang baru secara seimbang,
berkemajuan dan berkesinambungan. Pola-pola kehidupan masyarakat lama yang
dianggap sudah usang dan tidak relevan lagi akan diganti dengan pola-pola
kehidupan baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekarang dan masa mendatang.[7] Pendapat lain mengatakan
bahwa perubahan itu juga terjadi dalam suatu masyarakat dapat disebabkan oleh
terganggunya keseimbangan atau tidak adanya sinkronisasi, terganggunya
keseimbangan ini akan mengakibatkan terjadinya ketegangan-ketegangan dalam
tubuh manusia, disamping itu juga adanya ketidak puasan suatu masyarakat
terhadap kondisi budaya yang ada.
Disisi lain yang dominant dalam perubahan itu sendiri, tidak boleh
dipungkiri karena adanya penemuan baru (invention), pertumbuhan penduduk yang
semakin banyak dan kebudayaan (culture).[8] Aspirasi seorang individu
atau kelompok dalam melaksanakan perubahan sosial sangat dipengaruhi oleh
inovasi dan adaptasi dari setiap tekhnologi yang baru muncul, atau nampak
ditengah-tengah masyarakat, baik tekhnologi yang berasal dari dalam (intern)
maupun luar (ekstren) negeri. Fenomena ini menggambarkan bahwa betapa
pentingnya inovasi bagi kemajuan dan perubahan dalam suatu masyarakat, sehingga
pada akhirnya dapat dijadikan sebagai bagian dari peradaban masyarakat.
[1] Yosef Lalu, Pr, “Makna Hidup Dalam Terang Iman
Katolik”, (Yogyakarta: Kanisius, 2010), hal. 5-6.
[2] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hal. 1984.
[4] Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Yayasan
Penerbit Universitas Indonesia, 1974), hal. 217.
[5] Sidi Gazalba, Islam dan Perubahan Sosial Budaya:
Kajian Islam tentang Perubahan Masyarakat,(Jakarta: Pustaka al-Husna, 1983),
hal. 15
[6] Burhanuddin Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradikma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Fajar Interpratama
Offset, 2006), hal. 92.
0 comments:
Post a Comment