Assalamu'alaikum wr wb.
Saudara
sekalian para pecinta Islam, terkait wacana jam malam yang ingin diterapkan
oleh Pemko Banda Aceh, kita perlu respon wacana ini berdasarkan
kaidah-kaidah dan struktur logika Islam yang telah disusun oleh para ulama
kita.
Saya juga
menyeru setiap umat Islam yang telah memahami Ushul Fiqh dan struktur logika
Islam untuk berikan pencerahan kepada ummat sehingga pikiran mereka tidak
dipengaruhi oleh logika-logika dari luar Islam.
Pertanyaan
mendasar, apakah karena Pemko Banda Aceh belum berhasil mewujudkan semua agenda
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat lalu suatu kebijakan baik yang
dilahirkan pada waktu bersamaan harus kita tolak?
Penting
dicatat bahwa tidak ada dalam sejarah umat Islam suatu agenda pembangunan yang
dilaksanakan para pemimpin Islam dimestikan harus selesai dulu semua agenda
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan baru kemudian dilanjutkan dengan
pembangunan bidang syari'at dalam konteks yang sifatnya mendasar (karena
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan juga visi Islam).
PEMBANGUNAN BISA DIJALANKAN SECARA BERSAMAAN.
Tidak boleh
suatu agenda baik ditolak oleh sebab ada agenda baik lainnya yang belum
berhasil diwujudkan pemerintah.
Kaidah fiqh
mengatakan, "Ma La Yudraku kulluh,
la yutraku ba'dhuhu". Maksudnya, kalau tidak/belum bisa dikerjakan
semua (bukan semua tidak bisa), maka jangan ditinggalkan sebagian yang bisa
dikerjakan!
Jadi, jangan
karena sebagian tidak bisa dilakukan menjadi alasan untuk meninggalkan sebagian
lain yang bisa dilakukan.
Jangan tolak
suatu kebaikan dengan alasan ada kebaikan lain yang tidak dikerjakan oleh
pemerintah.
Kaidah lain
mengatakan,, : Al-Maisur la yasqutu bil ma'tsur". Maksudnya, jangan
tinggalkan yang mudah karena ada hal lain yang sulit atau belum dilakukan.
Karena jika membenarkan
alasan tersebut, maka kita akan selalu punya alasan untuk tidak mengerjakan
kebaikan apapun karena selalu saja ada kebaikan lain yang belum dikerjakan pada
waktu yang bersamaan.
Jangan jadikan
kesulitan hidup di dunia sebagai alasan untuk penderitaan abadi di akhirat.
Jangan karena faktor kesulitan ekonomi atau oleh sebab belum meningkatnya
kesejahteraan lalu kita menolak suatu kebaikan..
Alangkah lebih
baik jika kebaikan yang belum dilakukan tersebut, bersama-sama kita cari solusi
secara bersamaan agar bisa dikerjakan tanpa menyalahkan dan menyerang kebaikan
yang telah, sedang atau akan dikerjakan tersebut.
Sebagai umat Islam, mari kita berfikir
secara bijaksana.
Sumber:https://www.facebook.com/pages/Tgk-H-Muhammad-Yusuf
AWahab/360958217445651?fref=nf
0 comments:
Post a Comment