Kisah Umar bin Abdul Aziz, seorang
khalifah yang zuhud, senang beribadah dan berjihad, suatu kali pernah berkata.
"Sesungguhnya jiwaku adalah jiwa yang mempunyai banyak cita-cita".
Dia pernah bercita-cita menjadi amir,
dia telah mendapatkannya. Dia bercita-cita menjadi seorang khalifah, juga telah
didapatkannya. Sekarang, cita-citaku adalah surga, dan aku berharap
mendapatkannya."
Lembar sejarah membuktikan,
orang-orang besar umumnya memiliki cita-cita tinggi. Bukan hanya itu, mereka
berusaha mewujudkan apa yang mereka cita-citakan dengan segenap upaya dan
kesungguhan, dan umumnya mereka mampu meraih cita-cita yang telah mereka canangkan.
kisah kisah inspirasi Bukan hanya
kisah Umar bin Abdul Aziz yang akan bunda ceritakan. Ada kisah lain, tentang
empat pemuda dengan cita-cita mereka. Suatu kali, Abdullah bin Umar, Urwah bin
Zubair, Mushab bin Zubair dan Abdul Malik bin Marwan ra. berkumpul di pelataran
ka'bah. Mushab yang bicara pertama kali dengan mengatakan,"Bercita-citalah
kalian." Sahabat yang enggan mengatakan cita-citanya, meminta Mushab
terlebih dulu menyampaikan cita-citanya.
Mushab bertutur,"Aku ingin kaum
muslimin bisa menaklukkan wilayah Irak, aku ingin menikahi Sakinah puteri
Husein dan Aisyah binti Thalhah bin Ubaidillah." Tahukah anakku, apa yang
kemudian hari berlaku atas Mushab? Allah SWT memperkenankannya memperoleh apa
yang ia cita-citakan.
Urwah bin
Jubair kemudian menceritakan harapannya. "Aku ingin menguasai ilmu fikih
dan hadits." Subhanallah, Urwah kemudian dikenal sebagai salah satu tokoh
ulama fikih dan banyak meriwayatkan hadits.
Abdul Malik bin Marwan mengungkapkan
cita-citanya. Ia menyatakan keinginannya untuk menjadi khalifah. Dan anakku,
Abdul Malik bin Marwan kemudian menjadi khalifah di masa Daulah Umawiyah yang
dikenal sebagai khalifah yang memiliki ilmu yang luas dan taat beribadah.
Terakhir, Abdullah bin Umar menegaskan
cita-citanya. Tahukah anakku, apa cita-cita Abdullah bin Umar? Cita-citanya
adalah, surga!
Anakku sayang,
ambillah hikmah terbaik dari kisah itu. Apa yang menjadi cita-cita mereka?
Cita-cita yang tinggi dan besar. Apakah engkau mengetahui, bagaimana mereka
bisa mencapai cita-cita itu? Mereka mencapainya dengan perjuangan dan
pengorbanan yang sungguh-sungguh diiringi dengan mental yang luar biasa. Bukan
dicapai dengan menumbuhkan keminderan, kekalahan bahkan keputusasaan. Kekuatan
tekad yang mereka miliki disertai dengan kerja keras juga doa kepada Allah SWT
membuat mereka mampu mencapai apa yang mereka inginkan.
Perhatikan apa yang sejarah tulis
mengenai perjuangan Umar bin Abdul Aziz. Kala diangkat menjadi pemimpin, ia
tanggalkan kemewahan-kemewahan yang pernah dinikmatinya. Ia ganti kemewahan itu
dengan segenap kesederhanaan. Ia bahkan meminta keluarganya untuk turut serta
hidup dalam kesederhanaan itu. Yunus bin Syuaib bahkan berkata, "Sebelum
menjadi khalifah, tali celananya masuk ke dalam perutnya yang besar. Namun,
ketika dia menjadi khalifah, dia sangat kurus. Bahkan jika saya menghitung
jumlah tulang rusuknya tanpa menyentuhnya, pasti saya bisa menghitungnya."
Bukan hanya itu, Umar bin Abdul Aziz juga dikenal sebagai pemimpin yang menolak
suap dalam bentuk apapun. Subhanallah.. Allah SWT memperkenankan Umar bin Abdul
Aziz memperoleh keinginannya untuk menjadi khalifah dan Umar menjalankannya
dengan penuh kesungguhan, perjuangan dan pengorbanan untuk menngapai cita-cita
yang lain, surga!
Karena itu, anakku, bercita-citalah!
Pancangkan cita-citamu setinggi mungkin. Iringi ia dengan kesungguhan,
perjuangan dan pengorbanan untuk menngapainya. Semoga Allah SWT merahmatimu
dengan memperkenankan cita-cita itu terwujud.
Bercita-citalah! Bukan hanya untuk
duniamu, tapi juga untuk akheratmu. Rasulullah bersabda, "Dan jika kalian
meminta kepada Allah, maka mintalah surga firdaus, sebab dia adalah surga yang
paling tinggi." Anakku, tahukah engkau apa cita-cita seorang Rabiah bin
Kaab? Cita-citanya adalah, menemani Rasulullah di surga
Sumber: https://www.facebook.com/isc.cool/posts/856608947725559
0 comments:
Post a Comment