Syahdan, kapal belayar penuh
muatan. Diantara penumpangnya ada saudagar dan juga ada Ulama. Para saudagar
kaya membawa banyak harta dan barang dagangan.
Takdirmenentukan lain, diperjalananan, di tengah lautan kapal tersebut rusak
dan tenggelam bersama seluruh barang-barang muatan, kecuali para penumpangnya
yang selamat karena adanya bantuan.
Ada dua fenomena khas dari event
ini, bahwa para saudagar tersebut serta merta menjadi orang-orang yang hina dan
rendah, karena harta mereka tenggelam di laut padahal sebelumnya mereka merasa
mulia bangga dengan kekayaan mereka. Sementara itu, ulama tersebut sesampainya
di negeri tujuan, mereka dimuliakan dengan berbagai macam hadiah dan
penghormatan karena ilmu yang dimilikinya.
Ketika waktunya tiba, para
saudagar yang telah menjadi miskin itu ingin kembali ke negeri mereka, mereka
bertanya kepada ulama tersebut: Apakah anda ingin menitip pesan atau surat
untuk kaum kerabat anda? Maka ulama itu menjawab: “Iya, sampaikanlah kepada
mereka: Jika kalian ingin mengambil harta (kemuliaan) maka ambillah harta yang
tidak akan tenggelam (hilang) meskipun kapal tenggelam”. Oleh karena itu
jadikanlah ilmu (agama) sebagai (barang) perniagaan (kalian).
0 comments:
Post a Comment