JIKA INGIN SELAMAT DUNIAMU JAGALAH BUKUMU, JIKA SELAMAT AKHIRATMU JAGALAH SHALATMU

 KISAH ABUYA HABIBIWALY DENGAN ALM. AYAHNYA

COPAS DARI FB ABUYA HABIBY WALI. Biasanya disela menunggu kereta api dalam sebuah stasiun, saya selalu membawa buku untuk mengisi waktu menunggu datangnya kereta. Demikianlah aktifitas rutin yang saya lakukan sendiri setiap ingin pulang ke Pondok Pesantren Jawa Barat hampir 6 tahun lebih. 

Namun disela waktu lain terkadang Ayahanda menginginkan dirinya ikut mengantarkan, dan tentu saya tak berani menolaknya walau tak perlu beliau repot-repot mengantarkannya. 

Pernah disuatu saat beliau menawarkan diri ikut mengantar dan tentu jika ada beliau saya merasa canggung dan tak biasa, semuanya jadi tak biasa, sampai buku yang saya baca pun tidak biasa, bagaimana tidak ketika saya baca buku, ayahanda juga ikut membacanya.

Terlihat pada foto, telunjuk ayahanda memberi isyarat jangan dulu membuka halaman lain karena beliau belum habis membacanya, walaupun saya sudah lama siap membacanya. 

Kondisi kami berdua duduk seperti inilah yang kelak saya baru paham bahwa beliau memangah panutan terbaik saya untuk selalu semangat dalam membaca, beliau punya banyak sekali buku, dan tidak satupun buku beliau yang terlipat ujung sebagai tanda, semuanya beliau jaga dan tetap terus terjaga.  Beliau tak bisa lihat buku, dimanapun ada buku pastilah beliau akan membacanya walau buku tersebut bukan buku agama. 

Di satu waktu beliau pernah berwasiat kepada saya : 

"Habibie, jika Allah menghendaki membuat satu hari bukan 24 jam maka para ulama akan selalu meminta untuk ditambahkan jam sebab mereka masih sangat merasa kurang untuk membaca setiap buku-bukunya.... jika engkau ingin selamat di akhirat nanti jagalah shalatmu namun jika engkau ingin selamat di dunia ini jagalah bukumu". 

Semoga nasehat ini bisa jadi itibar bagi teman-teman lainnya.