Takkan pula ada harap yang akan melukis perihnya luka.
Cukup dangan mengukir namamu di atas sajadah,
Yang akan menjadikannya bait-bait doa nan indah.
Bagiku jatuh cinta padamu cukup dangan biasa,
sekedarnya saja.
Ku tak perlu ungkapan rasa yangg mampu menumbuhkan duri
di dada,
Tak butuh setangkai pujian yg menyemai riya' di hati.
Kumencintai dangan caraku yg biasa,
Karena aku tahu akhirnya nanti takdir Ilahi yang terjadi.
Karena kumencintai dangan
biasa,
Maka ketika kutahu kau jauh
dari sempurna,
Bagiku, itu adalah wajar
adanya.
Ketika kudapati kau dalam
salah,
Maka kutahu kaupun manusia biasa.
Sama sepertiku, Manusia penuh dosa yangg
sedang merangkak menuju pertobatanNya.
Mencintaimu dgn biasa, Bukan berarti rasaku yang ada untukmu lemah.
Aku hanya takut engkau akan
menjadi "illah" dalam jiwa.
Kumencintaimu yang biasa. Dan
aku takkan pernah berharap kau menjadi yang sempurna, Karena sedikit kelebihan
pun aku tak punya.
Ku takkan terpikat pada hati
yang merasa dirinya luar biasa.
Ku hanya mencintaimu karena
kau begitu biasa, Sangat sederhana...
Walau ku tau sebenarnya kau
istimewah :')
Tapi yang kucinta bukanlah Nabi, karena akupun tak sesuci Bidadari.
Mencintai dengan biasa, Maka
ku tak mau ada nafsu yang membalut rasa. Karena segalanya akan indah, Saat
kelak kau menjadi Imam dan aku makmumnya..
Dan kita menjadi Satu, Saat Allah, menjadikan Takdir sebagai RestuNya... . . .
Mungkinkah ?
Kuasa Allah jawabannya.....??
Sumber: https://www.facebook.com/atiya.alfatih
0 comments:
Post a Comment