Tolikara
Papua mendadak menjadi perhatian nasional dan internasional setelah terjadinya
INTOLERANSI terhadap umat Islam dengan penyerbuan ratusan orang dan pembakaran
MASJID serta 11 kios dan 2 rumah warga muslim saat pelaksaan Shalat Idul Fithri
1436 H. Namun ada sumber menyatakan bahwa yang terbakar lebih banyak dari yang
diberitakan.
Sungguh
ini merupakan pencederaan toleransi antar umat beragama. Namun disayangkan
muncul komentator yang tidak berdasarkan fakta di lapangan. Sebagaimana
dilansir beberapa media, bahwasanya JK sebagai Wakil Presiden RI berkomentar
bahwa kejadian tersebut karena speaker Masjid yang mengganggu masyarakat
sekitarnya.
JK MEMFITNAH
Perlu kiranya dilihat FAKTA di
lapangan bahwa :
1.
Sejak dulu hingga kini, umat
Islam di Tolikara TIDAK PERNAH menggunakan speaker untuk acara keagamaan Islam,
baik di Masjid mau pun Musholla atau lainnya.
2.
Kapolres Tolikara AKBP SUROSO
yang ikut Sholat Idul Fithri adalah salah satu saksi korban bahwa TIDAK ADA
speaker saat pelaksanaan Sholat Idul Fithri disana.
3.
Ada Surat Edaran Resmi dari GIDI
Tolikara yang melarang pelaksanaan Shalat Hari Raya Idul Fithri, dan juga
melarang pemakaian Jilbab di Tolikara. Jadi, BUKAN SOAL SPEAKER, karena memang
tidak ada yang gunakan speaker.
Dengan demikian jelas bahwa
komentar JK yang menyatakan bahwa sabab musabbab peristiwa karena speaker
Masjid yang mengganggu warga sekitar adalah FITNAH !!!
Tentu komentar JK yang beraroma
FITNAH tersebut sangat menyakitkan umat Islam Tolikara, karena mereka sudah
jadi korban kebiadaban Kristen, kok malah disalahkan ???!!!
INFO TERAKHIR
Informasi terakhir yang kami
terima dari sejumlah Tokoh Islam di Papua sebagai berikut :
1.
Bahwa benar ada Surat Edaran GIDI
Tolikara tentang pelarangan Shalat Idul Fithri dan Jilbab di Wilayah Tolikara.
2.
Bahwa Pelaksanaan Sholat Idul
Fithri sudah seizin Kapolres dan sepengetahuan Danramil setempat.
3.
Bahwa benar ada Penyerangan saat
Sholat Idul Fithri dilaksanakan, dan benar terjadi pembakaran 11 kios muslim
dan 2 rumah warga muslim.
4.
Bahwa benar ada korban luka bakar
dari pihak muslim.
5.
Bahwa benar dari pihak perusuh
ada satu tewas di tempat dan 2 kritis karena tertembak aparat keamanan, serta
beberapa telah ditangkap untuk diproses hukum.
6.
Bahwa benar Pendeta yang
keluarkan edaran telah buron sampai saat ini.
7.
Bahwa benar ada banyak warga luar
yang melakukan penyerangan, sehingga patut diduga ada keterlibatan pihak luar /
asing sebagai aktor intelektual.
8.
Bahwa benar Kapolres dan Ketua
DPRD menjamin segera menangkap para pelaku yang buron.
9.
Bahwa benar sedang dilakukan
penyelesaian komprehensif dengan pendekatan hukum dan kultur Wamena.
10.
Bahwa benar pasca kejadian telah
digelar pertemuan MUI. Kapolres, Dandim dan DPRD.
KETERLIBATAN ASING
Dugaan keterlibatan Missionaris
Asing dalam peristiwa yang dimotori oleh GIDI Tolikara bukan isapan jempol.
Sudah menjadi rahasia umum
bahwasanya GIDI sering mengawal para Missionaris Asing untuk keliling Papua
melakukan misi Kristennya.
Selain itu, ternyata ditemukan
dokumen bahwasanya GIDI sejak lama telah menjalin kerja sama dengan ISRAEL.
Berikut ini foto dokumennya :
Screenshoot 1
https://goo.gl/photos/5Ru7qn61fJSyWUUD6
Screenshoot 2
https://goo.gl/photos/gVdoQE329DvzGWwd6
Sumber
http://www.pusatgidi.org/ind/israel
HABIB RIZIEQ TEGUR KERAS JK
Karena itulah, Imam Besar FPI,
Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab, menanggapi keras pernyataan JK :
"Kita pertanyakan darimana
JK menyatakan bahwa sebab peristiwa Tolikara adalah speaker Masjid ??? Dari
Intel Blo'on atau dari Otak Dengkul ???
Ciri orang cerdas adalah berpikir
dulu baru bicara, karena letak otak di kepala di atas mulut. Mungkin JK
terbalik, bicara dulu baru mikir, bahkan mungkin tidak mikir sama sekali ???
Hal itu mungkin karena otak JK di bawah mulut, alias di dengkul ???
Wallaahu A'lam !!!"
Tim News FPI
Sumber: http://www.habibrizieq.com/2015/07/jk-otak-dengkul.html
btul ni gan JK fiknah umat islam..?
ReplyDelete