Setelah Allah menciptakan nabi Adam as, pada
hari jumat, beliau melihat-lihat kearah langit dan bumi, tak ada yang ia lihat
seseorang pun dari kalangan manusia, maka timbullah rasa jenuh dan rindu kepada
kawan dari jenis manusia untuk berjinak-jinak, lagi-lagi duduk, beliau dikerasi
ngantuk, posisinya antara tidur jaga, saat itu, Allah memerintah malaikat Jibril
untuk mencabut tulang rusuk Adam yang sebelah kiri, ketika dicabut, beliau
tidak merasa kesakitan, kemudian dari tulang itulah Allah menciptakan Hawa. Setelah
diciptakan, Allah memakai Hawa tujuh puluh pakaian dari surga, lalu Hawa didudukkan
atas kursi yang terbuat dari emas menghadap nabi Adam, lalu dibangunkan Adam
dan diperlihatkan Hawa.
Ketika melihat Hawa, Nabi Adam langsung memanggil
Hawa “siapa kamu..? dan untuk siapa Allah menciptakanku untuk mu”, jawab Hawa.“Ayo
kemari” sahut Adam. Hawa menjawab lagi: “engkau
yang kesini”. Lalu nabi Adam berdiri dan langsung berjalan ke Hawa.
Dari kejadian itulah berlaku adat
laki-laki berjalan kepada wanita. Tatkala nabi Adam sudah mendekati Hawa,
beliau mengulur tangannya. Tiba-tiba
beliau mendengar seruan yang berbunyi “wahai Adam! Tahanlah, sesungguhnya
pergaulanmu dengan Hawa belum halal, beri dulu mahar dan nikah. Allah SWT memerintah
penghuni surga untuk menghiasi Hawa dan menghazirkan hidangan tepung tawari,
kemudian memerintah malaikat langit untuk berkupul di bawah pohon Tubha.
Maka
berkumpullah mereka, lalu Allah memuji dirinya dan dinikahkan Hawa
dengan Adam seraya Allah berfirman dalam hadis
Qudsi: Segala puji milik Allah dan
keagungan sarungku, takabbur ridakku, semua makhluk hamba dan
budakku. Aku persaksi malaikat-malaikatku dan penghuni langitku. saya nikahkan Hawa
dengan Adam dengan mahar dan mentasbih kepada ku, bertahlil kepadaku. Lalu malaikat
menyerahkan Hawa kepada nabi Adam akan tetapi, Hawa meminta mahar. Lalu nabi Adam
mengadu kepada Allah: “Wahai tuhanku mahar
apa yang saya berikan kepada Hawa, emas, perak atau permata”? Allah
menjawab:“bukan itu”, Nabi Adam bertanya lagi: apakah saya harus berpuasa,
shalat dan bertasbih kepadamu. Allah menjawab: “juga bukan itu” lalu Nabi Adam bertanya
lagi: apa juga? Mahar untuk Hawa, kamu berselawat sepuluh kali kepada nabiku
dan Shafi-ku Muhammad SAW sebagai penghulu
para rasul dan penutup nabi-nabi.
Penulis: Ba Amy S. Sos. I
0 comments:
Post a Comment