Kisah Ashabul Kahfi ( أصحاب الكهف)
Kisah ini
merupakan suatu kisah yang nyata mengenai beberapa orang pemuda yang
tertidur di dalam sebuah selama 309 tahun kemudian di bangunkan kembali
atas kehendak Allah SWT. Secara harfiah Ashabul memiliki arti Gua
dan Kahfi memiliki arti Ahli.
Pemuda-pemuda
beriman ini hidup pada masa Raja Diqyanus di Roma ( Decius ), beberapa ratus
tahun sebelum diutusnya Nabi Isa a.s. Mereka hidup di tengah
masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang zalim. Demi
mempertahankan keimanan mereka, kemudian mereka melarikan diri dari kota, dan
mereka diburu oleh tentera utusan Sang raja untuk dibunuh. Hingga pada
suatu ketika, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai
sebagai tempat persembunyian.
Firman Allah dalam Al-Quran (Surah Al-Kahfi ayat 10 hingga ayat 26):
1.
"(Ingatlah)
tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka
berdoa: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".[18:10].
2.
"Lalu
Kami tidurkan mereka dengan nyenyaknya dalam gua itu, bertahun-tahun, yang
banyak bilangannya".[18:11].
3.
"Kemudian
Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya), untuk Kami menguji; siapakah dari dua
golongan di antara mereka yang lebih tepat kiraannya, tentang lamanya mereka
hidup (dalam gua itu)".[18:12].
4.
"Kami
ceritakan kepadamu (Wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar; sesungguhnya
mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada tuhan mereka, dan Kami tambahi
mereka dengan hidayah dan petunjuk".[18:13].
5.
"Dan Kami
kuatkan hati mereka (dengan kesabaran dan keberanian), semasa mereka bangun
(menegaskan tauhid) lalu berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan
bumi; kami sekali-kali tidak menyeru tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau
demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".[18:14].
6.
"(Mereka
berkata pula sesama sendiri): "Kaum kita itu, menyembah beberapa tuhan
yang lain dari Allah; sepatutnya mereka mengemukakan keterangan yang nyata yang
membuktikan ketuhanan makhluk-makhluk yang mereka sembah itu?(Tetapi mereka
tidak dapat berbuat demikian); Maka tidak ada yang lebih zalim dari orang-orang
yang berdusta terhadap Allah.[18:15].
7.
"Dan oleh
kerana kamu telah mengasingkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah
yang lain dari Allah, maka pergilah kamu berlindung di gua itu, supaya Tuhan
kamu melimpahkan dari RahmatNya kepada kamu, dan menyediakan
kemudahan-kemudahan untuk (menjayakan) urusan kamu dengan memberikan bantuan
yang berguna".[18:16].
8.
"Dan
engkau akan melihat matahari ketika terbit, cenderung ke kanan dari gua mereka;
dan apabila ia terbenam, meninggalkan mereka ke arah kiri, sedang mereka berada
dalam satu lapangan gua itu. Yang demikian ialah dari tanda-tanda (yang
membuktikan kekuasaan) Allah. Sesiapa yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah,
maka dialah yang berjaya mencapai kebahagiaan; dan sesiapa yang disesatkanNya
maka engkau tidak sekali-kali akan beroleh sebarang penolong yang dapat
menunjukkan (jalan yang benar) kepadanya".[18:17].
9.
"Dan
engkau sangka mereka sedar, padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan
mereka dalam tidurnya ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri (supaya badan mereka
tidak dimakan tanah); sedang anjing mereka menghulurkan dua kaki depannya dekat
pintu gua; jika engkau melihat mereka, tentulah engkau akan berpaling melarikan
diri dari mereka, dan tentulah engkau akan merasa sepenuh-penuh gerun takut
kepada mereka".[18:18].
10.
"Dan
demikian pula Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya) supaya mereka
bertanya-tanyaan sesama sendiri. Salah seorang di antaranya bertanya:
"Berapa lama kamu tidur?" (Sebahagian dari) mereka menjawab:
"Kita telah tidur selama sehari atau sebahagian dari sehari".
(Sebahagian lagi dari) mereka berkata: "Tuhan kamu lebih mengetahui
tentang lamanya kamu tidur; sekarang utuslah salah seorang dari kamu untuk
pergi ke kota dan membawa uang perak; kemudian biarlah dia memilih
mana-mana jenis makanan yang lebih baik lagi halal (yang dijual di situ); dan
bawalah sebagian makannan itu untukmu , dan hendaklah dia berlaku lemah-lembut,
dan janganlah sekali - sekali menceritakan halmu kepada siapapun.[18:19].
11.
"Sesungguhnya
jika mereka mengetahui hal kamu,niscaya mereka akan merejam dan membunuh kamu,
atau memaksamu kembali kedapa agama mereka dan jika demikan niscaya kamu tidak
akan beruntung selama-lamanya".[18:20].
12.
“Dan demikian
(pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui,
bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada
keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka,
orang-orang itu berkata: "Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka,
Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa
atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah
rumah peribadatan di atasnya".”.[18:21].
13.
“Nanti (ada
orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat
adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(Jumlah mereka) adalah lima
orang yang keenam adalah anjingnya", sebagai terkaan terhadap barang yang
gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(Jumlah mereka) tujuh orang, yang
kedelapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui
jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali
sedikit". Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal
mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang
mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.”.[18:22].
14.
“Dan jangan
sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: "Sesungguhnya aku akan
mengerjakan itu besok pagi,”.[18:23].
15.
“Kecuali
(dengan menyebut): "Insya-Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu
lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada
yang lebih dekat kebenarannya daripada ini".”.[18:24].
16.
“Dan mereka
tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).”.[18:25].
17.
“Katakanlah:
"Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua);
kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang
penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindung
pun bagi mereka selain daripada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorang pun
menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan”.[18:26]
Ulasan
Kisah
Dengan
kehendak Allah anjing petani itu berjaga di depan pintu gua , menjaga para
tuannya selama mereka tertidur, kemudian 300 tahun lebih, kemudian Pemuda -
Pemuda itu di bangunkan, ketika terbangun mereka terkejut karena melihat
anjingnya kini tinggal tulang belulang, akan tetapi mereka tidak tau jika
mereka sudah tertidur selama 300 tahun, mereka saling bertanya, kemudian
bertanya kepada Allah kemudian Allah mengutus salan seorang dari mereka untuk
pergi ke kota dengan membawa uang perak untuk membeli makanan.
Setelah salah
satu utusan itu pergi ke kota, kemudian pergilah kepasar untuk membeli
makanan yang halal sesuai perintah Allah dengan menggunakan uang perak pada
jaman 300 tahun sebelum mereka dibangunkan. Ketika sesampainya di pasar uang
perak tersebut tidak bisa digunakan untuk membeli lagi karena uangnya sudah
bukan uangn semacam itu lagi , kemudian utusan itu bertanya ini sudah tahun
berapa, dan pedagang itu menjawab kira - kira sudah 300 tahun setelah masa itu,
lalu pergilah Utusan itu tanpa menceritakan siapa dia, dan dia melihat bahwa
perilaku orang - orang begitu ramah, memberikan salam, dan sudah di bangunnya
tempat - tempat peribadatan, begitu terkejutnya reaksi dari utusan tersebut,
sungguh Maha Besar Allah.
Kemudian
kembali ke Gua dan menceritakan semua yang dia lihat kepada teman -
temannya, betapa melegakannya bahwa masyarakat yang dahulu mengingkari TuhanNya
kini sudah mengerti bahwa Tiada Tuhan selain Allah, setelah itu dengan kehendak
Allah mereka ditidurkan kembali akan tetapi tidak dibangunkan lagi. Allahu
alam, sesungguhNya hanya Allah yang mengetahui permasalahan ini.
Gua yang Di
tempati Selama Pelarian
Pakar sejarah
berbeda pendapat terhadapa nama daln letak gua yang ditempati Ashabul Kahfi ada
yang mengatakan:
Gua di Ephesus
Kisah Ashabul
Kahfi dikatakan ada di sekitar suatu tempat yang kini digelar Gunung Pion (Mt. of
Pion). Di sana terletak sebuah gua yang diberi nama Gua Tujuh Orang Peradu (The
Cave Of The Seven Sleepers) yang terletak di Efesus (Ephesus), Turki.
Kisah tersebut telah diperkirakan sekitar lebih dari 1400 tahun yang lalu.
Berkenaan dengan sejarah itu, Allah telah menerangkan kisah yang terjadi
terhadap peradu-peradu (Ashabul Kahfi) itu dalam al-Quran. Kisah itu terjadi pada zaman pemerintahan Maharaja Dikyanus (Decius)
sekitar tahun 249 sehingga 251 Masehi.
Gua di Ar
Raqim, Amman, Jordan
Profesor
Muhammad Taisir Dhabyan dalam bukunya 'Penemuan Besar Abad 20 : 7 Petidur
Tiga Abad' menyatakan gua tersebut terletak di 7 km Tenggara Bandar Baru Amman,
Jordan.
Nah inilah
kisah nyata yang diceritakan dalam Al-Quran, peristiwa ini begitu istimewa
sehingga dalam Al-Quran dinamakandengan Surah Al-Kahfi. Adapun nama-nama para
Aulia Tujuh ini silahkan dilahat pada gambar yang saya posting dihalaman atas.
Mohon untuk di bagikan ke umat Islam lainnya agar mereka setia terhadap agama sebagaimana
para pemuda Al-Kahfi ini.
Akhir Kata "Jangan Diamkan Semangat Islam Hanya Sampai
Dalam Diri Anda".
0 comments:
Post a Comment