Rimanews - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyatakan kebijakan
Daerah Operasi Militer (DOM) bisa jadi diberlakukan kembali bila penculikan dan
penembakan seperti yang dialami dua personel TNI di Kecamatan Nisam Antara,
Kabupaten Aceh Utara terus-menerus berulang.
"Jangan sampai terjadi lagi ke depan. Kalau ini terjadi
berulang-ulang lagi nanti malah ada DOM (Daerah Operasi Militer)-DOM
lagi," kata Menhan, usai menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada Duta
Besar Singapura untuk Indonesia Amil Kumar Nayar di Kantor Kedutaan Besar
Singapura di Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Menurut Menhan, jika DOM diberlakukan nanti yang menjadi korban hanyalah
masyarakat sipil di Aceh. Untuk itu, dia mengultimatum agar kasus pembunuhan
yang menimpa dua anggota TNI di Aceh tidak boleh terjadi lagi. "Tidak
boleh (DOM). Kalau tentara begitu, bagaimana rakyat sipil, menjadi tidak aman
nanti,"
Menhan juga mengimbau kepada TNI mengutamakan keamanan dalam menjalankan
tugas, terutama di daerah yang rawan konflik seperti di Aceh. Namun, dia mengingatkan
agar TNI yang tugas di Aceh tidak mudah curiga, tetapi selalu waspada.
"TNI harus waspada, waspada itu berbeda dengan curiga, kalau curiga itu
menyangka," tandasnya.
Dikabarkan sebelumnya, jenazah Sertu Indra dan Serda Hendri
ditemukan di waduk yang berada di Desa Batee Pila, Kecamatan Nisam, Selasa
(24/3/2015) pagi. Keduanya ditemukan tewas diberondong peluru AK 47 dalam
kondisi terikat dengan kondisi hanya mengenakan celana dalam.
Mereka pun sempat diculik para pelaku dan mengalami aksi penyiksaan.
Saat diculik, kedua anggota TNI itu mengenakan pakaian sipil setelah mendatangi
dari rumah Kepala Mukim di Desa Alue Mbang, Kecamatan Nisam Utara, Senin
(23/3/2015) sore.
Sumber. Rimanews
Sumber. Rimanews
No comments:
Post a Comment